Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Produk Anti Serangga?
Tinggal di negara tropis membuat kita benar-benar dekat dengan bermacam serangga sebagai sisi dari lingkungan kita. Apa lagi pada musim panas dan pancaroba. Beberapa serangga ini kemungkinan tidak beresiko, tapi ada pula yang beresiko dan harus ditangkis dengan kontribusi pengusir serangga.
Bila Mama sedang hamil, kemungkinan Mama semakin lebih waspada pada pemakaian pengusir serangga. Benar-benar, beberapa bahan dalam pengusir serangga, baik itu berbentuk semprotan maupun losion, dapat mengubah kesehatan mama dan bayi.
Di bawah ini membahas mengenai keamanan memakai anti serangga waktu hamil, dikutip dari Momjunction:
Saat hamil, sejumlah besar mama rasakan seringkali dihinggapi maupun digigit serangga. Ibu hamil benar-benar tarik semakin banyak serangga atau nyamuk sebab dua fakta. Salah satunya penuturannya ialah ibu hamil bernapas dengan berat dan melepas semakin banyak karbondioksida yang tarik serangga. Disamping itu, asam laktat yang dikeluarkan oleh keringat ibu hamil condong tarik serangga.
Penting untuk menimbang pemakaian anti serangga untuk kehamilan bila faedahnya jauh semakin besar dibanding resikonya. Tapi Mama harus mendapati langkah untuk kurangi peluang tarik nyamuk dan serangga lain dengan jaga kebersihan lingkungan. Jangan dibiarkan air kotor menimbun di seputar rumah, pakai kasa jendela atau pintu dan gunakan baju yang tertutup untuk menahan gigitan serangga.
Sedikit riset simpatisan yang memperlihatkan jika pemakaian anti serangga, seperti obat nyamuk bakar, bisa mengakibatkan bayi lahir cacat.
tutorial sederhana bermain togel online Tetapi, satu riset mengatakan jika cacat lahir di anak lelaki, yang disebutkan hipospadia (di mana lubang penis ada dibagian bawah tapi tidak di ujungnya), umum berlangsung pada ibu hamil yang memakai obat nyamuk sepanjang trimester pertama. Tetapi, kredibilitas riset itu masih ditanyakan.
Ya, pengusir serangga dipandang aman dipakai sepanjang kehamilan bila Mama memakainya sama saran. Umumnya pengusir serangga memiliki kandungan bahan kimia aktif, seperti DEET (N, N-dietil-meta-toluamide).
Dikutip dari uthscsa.edu, DEET adalah insektisida yang efisien dan aman dipakai dengan jumlah terbatas (fokus DEET yang dianjurkan ialah 35- 50 %). Sejumlah besar anti serangga yang ada berbentuk semprot, minyak, maupun losion yang dapat diterapkan di kulit atau kain, memiliki kandungan seputar 10-25 % DEET.
Tidak cuman DEET, bahan yang lain umum dipakai selaku anti serangga ialah picaridin. Pemakaian 20 % picaridin selaku anti serangga sanggup mencegah gempuran serangga sepanjang dari 4 sampai delapan jam.
Kecuali DEET dan picaridin, bahan yang lain jadi kombinasi anti serangga yang efisien ialah IR3535, PMD (para-menthane-3,8-diol), 2-undecanone (methyl nonyl ketone), dan kombinasi minyak botani yang terbagi dalam minyak bunga geranium, kelapa, cedar, kedelai, serai, jarak, rosemary, dan minyak peppermint.
Waktu hamil, Mama perlu lebih cermat dan cermat dalam memakai anti serangga supaya tidak jadi bumerang yang mencelakakan keselamatan mama atau janin. Di bawah ini perlakuan penjagaan dalam meminimalisir resiko reaksi bikin rugi pada pengusir serangga:
Bila tidak dipakai sama panduan, pengusir serangga bisa mempunyai kemungkinan-kemungkinan efek,terhitung:
Itu ia serba-serbi keamanan pemakaian anti serangga waktu hamil untuk mencegah gigitan serangga yang mengusik. Tanyakan lebih dulu sama dokter kandung saat sebelum mengimplementasikan pemakaian anti serangga, khususnya yang memiliki bahan kimia, untuk menahan kompleksitas kehamilan yang beresiko.